Pages

Sunday 1 December 2013

BERANIKAN DIRI UNTUK GAGAL

     Dua minggu lalu saya mulai merapikan buku-buku di lemari lalu menemukan buku yang sudah mulai usang tercatat diterbitkan pada tahun 1997diberikan hak cipta secara penuh kepada penulisnya Billi P.S Lim. Dicetak di Malaysia dengan dengan ketebalan kurang lebih lima cm. Diberikan oleh kakakku sekitar sepuluh tahun lalu dan masih terlihat bagus meskipun agak sedikit kuno. 
     Buku ini memotivasi kita untuk menjadi seseorang yang berani mencoba untuk gagal, berani untuk sukses. Bahasanya ringan dengan aksen melayu. Beberapa kisah diambil dari pengalaman pribadi pengarang yang mulanya adalah seorang dari kalangan bawah hingga ia menjadi seorang pengarang terkenal dunia. Selain kisahnya sendiri Billi juga menceritakan beberapa proses menuju sukses tokoh dunia seperti Mahatma Gandi, Sun Yat Sen dll.
     Kata-kata yang ia tulis yang menurut saya adalah kata-kata super seperti ini

"Dia yang tidak pernah menderita telah hidup separuh kadar.
 Dia yang tak pernah gagal itu tidak pernah berusaha atau mencari.
 Dia yang tidak pernah menangis itu tidak tahu erti ketawa yang sebenarnya.
 Dan dia yang tidak pernah meragui itu tidak pernah berpikir"

Menurut saya kata-kata billi benar adanya."Dia yang tak pernah gagal itu tidak pernah berusaha atau mencari." Dari beberapa kisah pengusaha sukses kususnya di Indonesia tidak ada satupun diantara mereka yang berleha-leha hanya menanti keberuntugan mendatangi tanpa ada usaha." Dia yang tidak pernah menangis itu tidak tahu arti ketawa yang sebenarnya". Hal kecil ketika kita merengek-rengek untuk dibelikan mainan semasa kecil. Namun apa daya orang tua hanya tidak mempunyai cukup uang. Kita terdorong untuk mendapatkan mainan tersebut dengan menyisihkan uang jajan. Ketika kita bisa membelinya maka akan ada perasaan bahagia serta kepuasaan tersendiri karena mainan tadi diperoleh dengan bersusah payah. Beda lagi ceritanya jika kita dilahirkan dari keluarga berada. Apa saja yang diinginkan kebeli apalagi hanya soal mainan. Tidak ada acara merengek-rengek atau menangis. Tidak ada daya upaya untuk mendapatkannya. Meskipun begitu hambar rasanya karena sudah terbiasa gampang dalam mendapatkan sesuatu."

                        RESIKO
"Ketawa itu mengambil risiko kelihatan bodoh.
 Menganis itu mengambil risiko kelihatan sentimental
 Menghulur tangan itu mengambil risiko terlibat
 Meluahkan perasaan itu mengambil risiko mendedahkan diri sebenarnya
 Meletakkan idea dan impian di hadapan orang ramai itu mengambil risiko kehilangannya
 Mencintai mengambil risiko tidak dicintai kembali
 Hidup Itu mengambil risiko untuk mati
 Berharap itu mengambil risiko kecewa"

Setiap kesuksesan pasti ada kegagalan. Percaya dan yakinlah bahwa ada proses di dalamnya. Kesuksesan tidak semata-mata diraih oleh orang yang dari lahir sudah diciptakan sempurna secara fisik, akal, materi namun kesuksesan bisa diraih karena kita mau untuk mencoba.

No comments:

Post a Comment