Pages

Sunday 15 February 2015

Buang-buang jauh rasa cemasmu

“Most things I worry about never happen anyway.” ~Tom Petty 
 
Dahulu seorang petani berdoa mengharapkan kesuburan untuk ladangnya. Selama bertahun-tahun ia terus berdoa. Ia memiliki seekor kuda. Suatu hari kudanya secara tak terduga melarikan diri ke gunung. Ketika mendengar kabar tersebut, tetangga petani tersebut datang untuk berkunjung. 
" Betapa mengerikan kejadian yang kamu alami", mereka berkata kepada petani.
" Ya, kita akan tahu," Petani itu pun menjawab.
Paginya, mengejutkan, kuda itu kembali, bersama dengan tiga kuda liar lainnya. 
" Betapa menakjubkan, kamu sangat beruntung" tetangga petani itu berseru
" Kita akan tahu," balas petani itu.
Beberapa hari kemudian, anak petani itu mencoba menaiki salah satu kuda liar. Kuda itu belum jinak dan anak petani itu terlempar dan jatuh dengan begitu keras sehingga mematahkan lengannya.
" Kasihan sekali " tetangga petani bersimpati atas ketidak beruntungan petani itu. Hari berikutnya, pejabat militer datang ke desa untuk mengambil semuda pemuda dikampung mengikuti wajib militer iliter. Melihat lengan anak petani telah patah, mereka pun meninggalkannya. Tetangga
pak petani itu mengucapkan selamat kepada petani sesuatu yang baik telah terjadi. " Kita akan mengerti" Petani itu menjawab.

Cerita ini menggambarkan suatu kedamaian dengan tidak meloncat kedalam suatu kesimpulan. Pernahkah kamu mencemaskan tentang sesuatu, setelah itu baru mengetahui yang kamu cemaskan tidak ada dan tidak benar? Ego berarti takut terhadap sesuatu yang tak kita ketahui, sehingga akan membuat kita menarik kesimpulan dengan  tujuan merasa sesuatu kepastian.

Didalam ego membutuhkan sesuatu kepastian, kita membuat asumsi-asumsi. dan ketika kita membuat asumsi, kita membuat banyak kesalahan.

We can never know how the future will unfold. Yet fear convinces us to believe in present circumstances and future outcomes that are totally untrue. This is the origin of worry. Worry is the ego’s way of satisfying itself with an answer—any answer, no matter how irrational it is.

Saya mencemaskan banyak hal, besar dan kecil. Saya mencemaskan jenuh dengan karirku, hubungan yang tidak baik dengan teman-teman, tidak punya cukup uang, dan terjadi atau tidak saya akan kehilangan kereta api bawah tanah di Manhattan.

Perasaan cemas sangat berbahaya. Ketika kita cemas, kita membuat kesalahan-kesalahan. Contoh, ketika melihat dirimu agak dingin dan cenderung diam saya lalu membuat asumsi tentangmu, seperti kamu sedang marah denganku. Kemudian saya bertindak dalam asumsi ini.

Dasar pikiran yang salah dari tindakanku membuatku menjadi devensif (membela diri). Tindakanku
kemudian menyebabkanmu membuat asumsi tentangku. Selama kamu tidak dapat mengerti bahwa saya sedang melindungi diri sendiri, mengasumsikan saya marah denganmu.

Berkhayal+takut = cemas

Buang jauh-jauh rasa cemasmu, hilangkan rasa cemasmu. Tenanglah, bahwa apapun yang akan terjadi di hari esok itu adalah kehendak Tuhan. Percayalah bahwa Allah telah mengatur sedemikian rupa jalan hidup kita. Kita hanya perlu berpikir positif. :)




Hidup bahagia dan bermakna

Saya mau berbagi hal-hal yang saya dapatkan baik itu ilmu, pelajaran hidup, rejeki. 
Saya akan membahagiakan keluarga dan juga orang sekitar. 
#siti al mutmainah

Hidup ini bukan hanya sekedar bagaimana diri ini sukses namun lebih bagaimana dapat berbagi hal-hal yang kita punyai sehingga orang lain dapat pula merasakan kebahagian yang kita rasakan. Dengan berbagi berarti hidupmu telah lengkap dan bermakna. Kita adalah agen yang dikirim Tuhan untuk saling berbagi. 


Saturday 7 February 2015

Tepatnya sebelas bulan



Tepatnya sebelas bulan...
Setiap pagi saya bergegas menuju kantor. Jarak antara kantor dengan rumah tidak begitu jauh cukup 15 menit tancap gas. Sementara tancap gas biasanya kulihat sisi kanan dan kiri. Musim hijau, ladang petani seperti hamparan laut. Sebagian ada yang sudah menguning dan ada pula yang telah dipanen. Dari jauh kupandang deretan gunung Muria yang sedang bersanding dengan gunung pati ayam, betapa indahnya ciptaan Tuhan. Begitu menyenangkan tak terasa sampailah di kantor. Kuparkir motor mencari tempat teduh. Security pun menyapa " Mut, Mut tinggalin aja motornya tar tak benerin".  Begitu memasuki ruang, teman-teman sudah menempati tempat kerjanya masing-masing. Mba mun yang sudah melototin komputernya, mba indah yang masih ngobrolin hari kemaren bersama dengan mbak rossa.

Begitu duduk kunyalakan komputer. Kubereskan meja kerjaku yang berantakan bekas dipakai salesman kemaren sore. Telpon pun berdering setiap pagi sebelum apel, dan selalu bisa dipastikan mbak suci yang telepon. Hanya sekedar mananyakan apakah saya masuk kerja atau tidak. "OK, OK mbak" jawabku. Begitu komputer menyala hal yang pertama saya lakukan adalah membuka pivot, membuka Bis print stock FFI, membuka mozilla firefox untuk membuka purchase order (alfamart, ramayana, hypermart) dan email. Pivot yang utama karena pasien yang akan bikin laporan penjualan harian sudah mengantri. 

Tepat jam 8 pagi, di halaman ruang depan telah berbaris salesman yang sedang melakukan apel dan pembacaan tertib salesman, kemudian diikuti dengan briefing pagi. "Prit, prit, prit" bunyi yang sama setiap pagi pertanda semua back office diminta untuk mengikuti apel pagi. Tidak lupa ID cardnya. Seolah  sudah terprogram teman-teman membuat suatu barisan melingkar. Lalu bagaimana dengan petugas APelnya? yups, untuk yang satu ini mbak suci sebagai sekertaris lah yang bertanggung jawab mengatur jadwal petugas apelnya. Petugas apel dibagi sesuai dengan departementnya. Karena departement yang saya tempati satu di anggap satu dengan mbak suci, maka jarang kebagian tugas apel. Apel berlangsung tidak kurang dari setengah jam diakhiri dengan yeal yeal " BSP! in action.BSP! excellent". Tidak jarang ada  saja yang melesetin yeal yeal "excellent" diganti "keselen", Mirip bukan? hehe
 

Sudah yang ketiga kali ini. Dan masih tetap rasanya. Takut, gelisah mengahadapi hal baru di depan. Meski belum satu tahun, mereka bagaikan keluarga. Saya bersyukur pernah merasakan berada di sekeliling mereka. Banyak cerita, pengalaman, dan hal-hal membuatku semakin banyak tahu. 

Mereka itu unik. Mbak Indah dengan hobinya ngemil sambil ngetik, mbak Mun hobinya mengkritisi sales FFI, Mbak Rossa hobinya ngurusin Mister Jussie , Mbak Yanti anak Claim FFI yang selalu komplain kepadaku, Mbak Yus pembuat pajak berjalan, Isty anak claim campur-campur, pak sus ngurusin keluhan anak buah, pak kamino yang suka bikin dan promo nutrisari, pak bekti suka banget dengan infusan, mas siswanto dan pak uji ngurusin susu, Mas chandra ngurusin kecap ABCnya,  pak irbi yang selalu minta diskon dan nawar pula, mas samsul yang paling rajin SMS minta diskon, pak Esty, Pak juned sales komplainer sejati, pak Ery  dengan cadangan pulsa banyak yang selalu tanya meski udah dikasih tahu, Mas noorbeny sales yang paling sopan, ada banyak sales  yang tak bisa satu persatu tak sebutin . Adapula yang hobinya ngetik sampai keriting ada mbak deni, deni (FFI), mba Lini, mbak Indry, mbak Vera, Mbak Pungky, mba Yanti arsip. Yang hobinya nagih-nagih juga ada mbak evi, mba erni, mbak hayun, pak eddi, mbak nanik bersama dept colectornya Fano, Mas Aan, Mas Fabian. Ngurus2in kayak ibu rumah tangga juga ada mbak suci dan mba ratna. Dari tukang urus ngirim ngirim ada mas rocky dengan anak-anaknya mas Mugi, Murni, arma, eko. Yang bagian nyimpen-nyimpen juga ada pak agung, mas pudi, dll. Bagian ngitung-ngitung ada mbak Joice, mbak erna, mbak widodo, mbak iin. Satu lagi kepala rumah tangga kami  pak Bimo dengan logat jawa yang medok.

Job desc memang berbeda-beda namun kami saling bergantung lho. Salah satu bagian lambat yang lain pun akan kena dampaknya. Dan yang paling kena imbasnya bagian pengiriman pernah sampai dengan jam 3 malam.  Untuk itu kerja cepat namun tepat sangat diperlukan.
Setiap hari kerja diadakan apel pagi wajib bagi seluruh karyawan. Tak pandang hujan panas, mendung. Apel akan terus berlangsung. Meeting Bersama kusus untuk Bapak-bapak dan Ibu-ibu pun juga setiap hari kecuali hari sabtu. Ini demi kedisplinan dan selaing mengingatkan.

Jam 4 sore merupakan jam pulang wajib. Namun hanya beberapa departement  saja yang selalu on TIMe. Kasihan departement Gudang dan EXpedisi yang selalu saja pulang sampai malam. 

Sukses selalu buat teman-teman BSP, muda-mudahan terus maju dan menjadi distributor top one se Jateng.