20 november 2013
“Berangktanya
jam berapa sieh Mut?” bulekku menyeruak
sambil mencuci potongan daging ayam kampung yang baru saja disembelih. “ Entah lek, kira-kira mbak jam 2 masih di
Pati untuk rapat “ sahutku sibuk mengupas ramuan untuk bumbu ayam. Ada anggota keluarga baru di rumahku, bulekku
yang baru saja pulang dari arab sebulan lalu. Ada masalah dengan keluarganya
sehingga ia harus mengungsi di rumahku bersama
dua orang anaknya yang masih duduk di bangku SD. Kira-kira 15 menit kemudian si mbak datang dengan
nada agak kecewa “ Lho, kok belum matang ini gimana to”. Mbak adalah kakak
tercantik di keluarga. Ya bagaimana
tidak diantara ber4 sodara ia paling tua
dan cantik kemudian menyusul si mas hadi yang penyabar , kemudian si mas yit yang bawel dan barulah aku
bontot paling Imut.hmm. Itu sieh
penilaianku kembali pada yang melihatnya relatif kok.
“Greng.Greng...........”
Kira-kira seperti itulah swaranya. Mas At kakak iparku sudah datang bersama
supir sewaan dan kedua anaknya dinda dan dimas. Mas ini orangnya pendiem,
penyabar dan seperti biayasa sikap orang udah mau tua agak tidak mau
kalah.hehe. Barang-barang sudah dikemas tinggal di masukkan. Sudah OK. Berangkat. Jam 3.45 kira-kira berangkat dari
kayen tujuan Jakarta. Ponakanku Bayu pun ikut turut.
Pati-
Indramayu lancar-lancar saja. Sesampainya di Subang macet berjam-jam. Hal ini tidak sesuai rencana yang awalanya
ingin ke Tanggerang terlebih dahulu untuk menemui adek mas At terpaksa mengubah
rencana jadi ke Purwakarta menemui keluarga mas Yit. Purwakarta tidak berubah
setelah aku tinggal 20 hari lalu yang berubah adalah kondisi asrama 9 yang
begitu sepi. Terlihat banyak pintu tertempel dengan begitu gamblang ”SATGAS”. SATGAS artinya satuan tugas. Memang 2 minggu
lalu satuan banpur Armed 9 diberangkatkan ke Ambon termasuk mas Yit juga. Adasekitar
500 personil. “ Buyek-Buyek” talita dari jauh melambai-lambai kepadaku. Talita
ini anak pertama si mas yit menyusul Bagas. Aduh aku kangen Ponakan ini.
Diantara ponakan-ponakan yang superaktif hanya talita.
Setelah
dari Purwakarta menuju ke Ciater Bandung. Ciater merupakan tempat pemandian air
panas alami yang bisa mengobati berbagai macam penyakit seperti Reumatik. Mendekati
kota Bandung kau akan melihat pohon-pohon teh terpangkas rapi seperti lautan
hijau. Selain teh juga ada Nanas yang terkenal sebagai icon Subang . Banyak
resort disana beberpa kali kami salah masuk karena tulisannya begitu menipu. Ciater
yang kami maksud adalah Sari Ater. Yang lainnya itu relatif mahal. Untuk masuk
di ciater dikenakan biaya hanya 22.000 per orang. Untuk anak yang berumur lebih
dari 3 tahun sudah dikenakan tarif. Harga 22000 terbayar karena di dalam Ciater
juga menawarkan banyak wahana wisata seperti Kebun Stroberi, Flying Fox dll.
Sangat menyenangkan ayo mencoba. :)
No comments:
Post a Comment