Pages

Saturday 31 October 2015

Mantesin Diri

Iseng-iseng nonton video youtube bareng April, teman kos di Batan Sawo yang juga orang asli pati.

"Mbak, ada video bagus lho mbak. Diproduksi oleh Want Production yang merupakan hasil karya anak-anak pesantren Darul Quran (DAQU) asuhan Ustadz Yusuf Mansyur. Filmnya pendek namun pesan yang disampaikan sungguh luar biasa buat kita mbak. "
Mendengar penjelasan april aku menjadi sangat excited untuk nonton bareng.
Banyak sekali video hasil karya want production. Sudah beberapa bulan terakhir april mengikuti seri demi seri film pendek itu. Ketika april mulai mensearch dengan kata kunci "want production", munculah beberapa film.

"Yang ini sudah, yang ini terusan film kemaren juga sudah. Coba yang ini aja yuk mbak. Kayake bagus" April memilih film sambil menunjuk-nunjuk layar touchscreen miliknya.

Waktunya nonton film. Judulnya aku lupa. Namun nama pemainnya masih terngiang di otakku. Sally namanya.
"Subhanallah, pake baju udah tertutup masih disebut belum syar'i . Lalu bagaimana dengan kita pril?"
" Huum yah mbak, kita malah ketat-ketat nih" april menjawab perntayaanku yang sebenarnya retoris.
Intisari dari film yang kami tonton ialah

Sally yang galau belum juga ada yang melamar di usianya yang sudah 24 tahun. Teman-teman kampusnya satu-persatu menikah dan beberapa diantara lainnya telah dipinang. Ia pun browsing dan menemukan sebuah artikel mengenai hal-hal yang perlu dilakukan agar cepat mendapatkan jodoh. Salah satu hal yang ia tangkap dari artikel tersebut bahwa jodoh itu perlu dikejar. Ia lalu masuk ke media sosial. Disana ia tertarik dengan sebuah akun milik teman SMA yang juga merupakan pengurus organisasi islam di SMA nya dulu. Awalnya ia membaca status-status yang dipajang oleh teman Sma nya itu. Teman sma nya itu menulis status diantaranya" wanita harus berjilbab syari, pintar memasak". Lalu ia pun mengikuti apa yang di tulis temannya itu. Ia merubah cara berpakainnya dari yang hanya berkerudung biasa menjadi hijab syari. Lalu ia pun mulai belajar memasak untuk orang tuanya. Hari pertama memasak, Ayahnya merasa bahwa masakan sally tidak enak. Namun ayahnya diam agar tidak menyinggung perasaan sally. Hari berikutnya ayah sally terkejut mengira bahwa yang sedang beliau makan merupakan masakan dari restaurant. Sally pun merasa sangat bahagia usahanya berbenah diri mulai membuahkan hasil. Ia lalu masuk ke kamar dengan hati yang gembira. Buru-buru ia baca status Teman Sma yang diam-diam ia kagumi itu. Dan sungguh terkejutnya sally membaca status temannya itu. Temannya akan menikah dengan wanita lain bukan dengannya. Kejadian itu membuatnya down seketika. Ia mengurung diri  di kamar berhari-hari. Dan akhirnya menyadarkannya bukan manusia yang didekati namun Allah yang kita dekati.

Nilai yang disampaikan di film ini adalah jika kita ingin mendapatkan jodoh yang baik dekatilah sang Maha Pemilik Hati insyallah janji Allah itu benar "Perempuan baik untuk laki-laki baik". Pantaskanlah diri dihadapan Allah bukan dihadapan manusia.


No comments:

Post a Comment