Tak ada jam kuliah, namun masih saja ke kampus.
Laptop dan beberapa buku besar seolah sibuk akan tugas. Berjalan menyusuri lantai, Padahal ada lift.
" Salah satu cara untuk menghilangkannya dari pikiranmu, sibukkan dirimu". Kata-kata ini sukses mempengaruhi. Namun tidak betul- betul dapat menghilangkanmu dari pikiran. Tidak akan kulihangkan seratus persen ingatanku tentangmu. Hanya 90 % saja agar ada ruang. Akan tetap kusimpan jika-jika nanti suatu hari kita bertemu. Kita akan membahas sebagai teman. Kita akan saling tertawa mengingatnya.
Wasiatmu masih terpatri di otakku dengan sangat jelas.
terimakasih.
Namun...
Kalimat yang kuucapkan padamu kala itu. Kini membebaniku. Merasa seperti orang hebat. padahal hanya ada keSombongan dan keAngkuhan. Baru kusadari kalimat itu sungguh menyakitkan. Pastinya menyakitkanmu. Tolong maafkan.
Laptop dan beberapa buku besar seolah sibuk akan tugas. Berjalan menyusuri lantai, Padahal ada lift.
" Salah satu cara untuk menghilangkannya dari pikiranmu, sibukkan dirimu". Kata-kata ini sukses mempengaruhi. Namun tidak betul- betul dapat menghilangkanmu dari pikiran. Tidak akan kulihangkan seratus persen ingatanku tentangmu. Hanya 90 % saja agar ada ruang. Akan tetap kusimpan jika-jika nanti suatu hari kita bertemu. Kita akan membahas sebagai teman. Kita akan saling tertawa mengingatnya.
Wasiatmu masih terpatri di otakku dengan sangat jelas.
terimakasih.
Namun...
Kalimat yang kuucapkan padamu kala itu. Kini membebaniku. Merasa seperti orang hebat. padahal hanya ada keSombongan dan keAngkuhan. Baru kusadari kalimat itu sungguh menyakitkan. Pastinya menyakitkanmu. Tolong maafkan.
No comments:
Post a Comment