Zona nyaman merupakan tempat /situasi dimana seseorang merasa nyaman sehingga tak jaranng membuat seseorang malas untuk melakukan hal baru, tidak ada peningkatan atau bekerja keras dsb.
Kebanyakan orang memutuskan untuk tetap stay di zona nyamannya. Jika kamu seperti kebanyakan orang maka kamu harus ingat kata kata orang bijak soal kesuksesan.
Beda yang dimaksud disini bukan seperti dalam hal menyantap makanan, orang lain makan nasi, karena ingin beda kamu makan kembang. bukan ya!😁 namun lebih kepada bagaimana cara kita dan upaya kita dalam mencapai cita-cita kita. Andaikan kamu tetap memilih zona nyamanmu itu juga bukan hal yang salah. Ini bukan soal benar atau salah, ini soal cita-cita/harapan sukses yang pernah kita ukir semasa kecil.
Suksesnya seseorang juga bermacam-macam, tak melulu soal punya rumah yang besar di Menteng, punya mobil alphard, punya kolam ikan lele berhektar-hektar. Aku ingat kata pak xx, yang juga seorang motivator saat mengisi acara HUT kantor, beliau mengajukan beberapa pertanyaan kepada semua orang,
"Siapa yang merasa hidupnya sukses?", hanya beberapa orang saja yang mengacungkan tangan termasuk saya.
beliau kemudian melanjutkan pertanyaan ke salah satu orang yang mengacungkan tangan
"apa yang membuat anda merasa sukses?".
Orang tersebut yang juga rekan kerjaku menjawab "karena keinginan saya membeli rumah dulu, kini saya sudah memilikinya".
"Hebat sekali" dengan muka sumringah beliau memberi apresiasi.
dari sekian banyak orang yang ada dalam ruangan tersebut, hanya beberapa yang berani mengakui bahwa hidupnya sukes. Menurut beliau sukes itu tak semata-mata yang saya sebutkan diatas tadi melainkan lebih pada pencapaian yang telah kita lakukan, contoh sederhana, anak sekolah itu juga sukses karena dapat mengerjakan PRnya tepat waktu. Sebagai pekerja kamu menginginkan pekerjaan selesai tepat waktu dan kamu bisa menyelesaikan tepat waktu itu juga merupakan kesuksesan.
ayoo apakah kamu sudah merasa sukses saatini? masih ada tidak harapan-harapan/cita-cita yang belum kamu realisaikan?
Kamu bakal jawab apa? jika aku yang ditanya demikian, aku akan jawab aku sudah sukses, lulus dari universitas tepat waktu dan mendapatkan nilai cukup bagus, menjadi anak yang dibanggakan orang tua,dll. Meski sudah merasa sukses, setelah kulihat lagi lis-list harapan ternyata masih ada beberapa hal yang belum dan kurealisasikan, seperti ilmuku bermanfaat bagi masyarakat.
Tiga tahun bergabung dengan PT B*NA S*N PR*MA membuatku bertumbuh, mengerti dan belajar banyak hal. Awal masuk memang menjadi hari-hari tersulit, saat itu kantor tempatku bekerja merupakan kantor cabang baru, otomatis belum ada pengaturan yang pasti mengnai cara kerja per bagian. Bersama rekan-rekan yang juga orang baru, kami saling bekerja sama, meski adakalanya terjadi adu mulut memperdebatkan hal sepele. Dua, tiga bulan berjalan suasana kerja mulai membaik, kami mulai mngadakan gathering atau sekedar makan bersama untuk menambah kekompakan. Enam bulan berjalan mereka sudah seperti keluarga bagiku. Curhat-curhat tak lagi ke orang tua atau keluarga malah lebih sering ke rekan kerja.
Hampir mendekati tiga tahun berjalan aku mulai memikirkan list-list yang pernah kubuat,ditambah dengan statusku karyawan kontrak yang tak lekang oleh zaman, ada rasa galau berkecamuk. Apakah aku harus tetap stay disini? aku ingin sekali, namun bagamaina dengan tujuanku di awal.Berbulan bulan pikiran itu menghantui.
Bulan April 2017 kontrak kerjaku berakhir bersamaan dengan kelulusanku. Apakah ini waktu yang tepat untuk ku keluar dari zona nyaman? Meski kontrakku berkahir kantor tetap menginginkan aku tetap tinggal untuk masuk bulan Juni 2017. Apa iya, dimana balas budiku terhadap kantor yang telah dengan baik menerima ku sebagai karyawan sambil kuliah?. Pikiranku semakin menjadi jadi.
Jalan satu-satunya solat istikharah, di masa-masa itu akhirnya aku mantap untuk tidak lagi bekerja di kantor yaang pernah manjadi bagian keluargaku. semoga kantor lama bisa jaauh lebih berkembang pesat dan dapat mensejahterakan karyawan.
Dan saat ini statusku adalah pengangguran banyak kegiatan. meskipun sudah hampir 6 bulan lebih tidak bekerja, namun aku jadi punya kesempatan mengembangkan diriku lebih baik. Tuhan pun memberiku banyak sekali kesempatan mendapatkan kerjaan yang sesuai dengan list harapanku.
"ah, udah nyaman disini, cari kerjaan di luar susah!!"
"Pindah kerja? gak deh, umurku udah tidak produktif jika harus memulai dari nol lagi"
" disini orang-orangnya enak, susah move on!"
"Pindah kerja? gak deh, umurku udah tidak produktif jika harus memulai dari nol lagi"
" disini orang-orangnya enak, susah move on!"
Kebanyakan orang memutuskan untuk tetap stay di zona nyamannya. Jika kamu seperti kebanyakan orang maka kamu harus ingat kata kata orang bijak soal kesuksesan.
Jika kamu ingin sukses, kamu jangan seperti kebanyakan orang, kamu harus beda.
Beda yang dimaksud disini bukan seperti dalam hal menyantap makanan, orang lain makan nasi, karena ingin beda kamu makan kembang. bukan ya!😁 namun lebih kepada bagaimana cara kita dan upaya kita dalam mencapai cita-cita kita. Andaikan kamu tetap memilih zona nyamanmu itu juga bukan hal yang salah. Ini bukan soal benar atau salah, ini soal cita-cita/harapan sukses yang pernah kita ukir semasa kecil.
Suksesnya seseorang juga bermacam-macam, tak melulu soal punya rumah yang besar di Menteng, punya mobil alphard, punya kolam ikan lele berhektar-hektar. Aku ingat kata pak xx, yang juga seorang motivator saat mengisi acara HUT kantor, beliau mengajukan beberapa pertanyaan kepada semua orang,
"Siapa yang merasa hidupnya sukses?", hanya beberapa orang saja yang mengacungkan tangan termasuk saya.
beliau kemudian melanjutkan pertanyaan ke salah satu orang yang mengacungkan tangan
"apa yang membuat anda merasa sukses?".
Orang tersebut yang juga rekan kerjaku menjawab "karena keinginan saya membeli rumah dulu, kini saya sudah memilikinya".
"Hebat sekali" dengan muka sumringah beliau memberi apresiasi.
dari sekian banyak orang yang ada dalam ruangan tersebut, hanya beberapa yang berani mengakui bahwa hidupnya sukes. Menurut beliau sukes itu tak semata-mata yang saya sebutkan diatas tadi melainkan lebih pada pencapaian yang telah kita lakukan, contoh sederhana, anak sekolah itu juga sukses karena dapat mengerjakan PRnya tepat waktu. Sebagai pekerja kamu menginginkan pekerjaan selesai tepat waktu dan kamu bisa menyelesaikan tepat waktu itu juga merupakan kesuksesan.
ayoo apakah kamu sudah merasa sukses saatini? masih ada tidak harapan-harapan/cita-cita yang belum kamu realisaikan?
Kamu bakal jawab apa? jika aku yang ditanya demikian, aku akan jawab aku sudah sukses, lulus dari universitas tepat waktu dan mendapatkan nilai cukup bagus, menjadi anak yang dibanggakan orang tua,dll. Meski sudah merasa sukses, setelah kulihat lagi lis-list harapan ternyata masih ada beberapa hal yang belum dan kurealisasikan, seperti ilmuku bermanfaat bagi masyarakat.
Tiga tahun bergabung dengan PT B*NA S*N PR*MA membuatku bertumbuh, mengerti dan belajar banyak hal. Awal masuk memang menjadi hari-hari tersulit, saat itu kantor tempatku bekerja merupakan kantor cabang baru, otomatis belum ada pengaturan yang pasti mengnai cara kerja per bagian. Bersama rekan-rekan yang juga orang baru, kami saling bekerja sama, meski adakalanya terjadi adu mulut memperdebatkan hal sepele. Dua, tiga bulan berjalan suasana kerja mulai membaik, kami mulai mngadakan gathering atau sekedar makan bersama untuk menambah kekompakan. Enam bulan berjalan mereka sudah seperti keluarga bagiku. Curhat-curhat tak lagi ke orang tua atau keluarga malah lebih sering ke rekan kerja.
Hampir mendekati tiga tahun berjalan aku mulai memikirkan list-list yang pernah kubuat,ditambah dengan statusku karyawan kontrak yang tak lekang oleh zaman, ada rasa galau berkecamuk. Apakah aku harus tetap stay disini? aku ingin sekali, namun bagamaina dengan tujuanku di awal.Berbulan bulan pikiran itu menghantui.
Bulan April 2017 kontrak kerjaku berakhir bersamaan dengan kelulusanku. Apakah ini waktu yang tepat untuk ku keluar dari zona nyaman? Meski kontrakku berkahir kantor tetap menginginkan aku tetap tinggal untuk masuk bulan Juni 2017. Apa iya, dimana balas budiku terhadap kantor yang telah dengan baik menerima ku sebagai karyawan sambil kuliah?. Pikiranku semakin menjadi jadi.
Jalan satu-satunya solat istikharah, di masa-masa itu akhirnya aku mantap untuk tidak lagi bekerja di kantor yaang pernah manjadi bagian keluargaku. semoga kantor lama bisa jaauh lebih berkembang pesat dan dapat mensejahterakan karyawan.
Dan saat ini statusku adalah pengangguran banyak kegiatan. meskipun sudah hampir 6 bulan lebih tidak bekerja, namun aku jadi punya kesempatan mengembangkan diriku lebih baik. Tuhan pun memberiku banyak sekali kesempatan mendapatkan kerjaan yang sesuai dengan list harapanku.
Soo, Kamu berani tidak mengambil keputusan keluar dari zona nyamanmu?
Good Luck ya dan doakan aku juga ya agar dapat merealisasikan list-list harapanku.😄🙏