Tangga Masa Depan yang Masih 40%

         Suara Ayam berkokok, sepi senyap suara kendaraan yang berlalu lalang di jalan pinggir kos ku.Terasa tenang..tidak banyak suara, suasana yang seperti inilah yang dicari banyak orang tidak terkecuali aku sendiri. Malam malam kemarin berlalu begitu cepat, entah karena terlalu fokus atau asyik dengan apa yang aku kerjakan atau memang jam terus berputar tanpa kenal lelah. Malam ini pun sama, seolah ingin agar waktu jangan terlalu cepat karena masih banyak yang harus aku kerjakan sampai deadline tiba.

       Teman-temanku diseberang, dipojok kota, di tengah kota sana pun pasti melakukan hal yang sama. Muka -muka yang penuh dengan ketegangan setiap kali aku cermati seksama satu persatu. Jika ada yang tertawa pun tidak selepas dahulu masanya semester lima. Kerap kali aku melihat ada yang ribut dengan facebooknya, sibuk mengupload foto ke facebook, dan adapula yang curhat habis-habisan. Dan itu semua adalah pelampiasan dari banyaknya beban yang harus ditanggung. Beban masa depan, beban orang tua, beban diri sendiri di masyarakat.

        Menikmati masa-masa seperti ini yang mungkin tidak akan ada lagi di hari esok, jika pun ada pasti tidak akan sama persis. Inilah masa dimana seseorang harus berusaha keras untuk membuat tangga, tangga yang akan dijadikan pijakan masa depan. Jika tangga ini kokoh, langkah kaki pasti dengan mudah menuju masa depan. "AYunkan Langkah Kaki Perlahan namun Pasti, Persiapkan Apa yang belum dipunyai dan Mari Berdoa semoga kita termasuk golongan orang yang selalu dimudahkan dalam berbagai urusan dan selalu diarahkan menuju kebaikan"

         :) Kawaii